Aktivitas Seks Berkurang, Ketahui Faktor Penyebab dan Solusinya

Ahli seksologi Jessica O’Reilly menyebutkan beberapa hal yang menjadi faktor berkurangnya aktivitas seksual dalam kehidupan rumah tangga.

Menurutnya, beberapa pasangan yang berakhir dalam situasi ini bisa saja ingin mulai melakukan hubungan seks secara teratur. Meski begitu keinginan tersebut tak jadi terwujud bisa karena anak-anak, tenggat waktu, perjalanan, masalah kesehatan mental, dan kehidupan secara umum.

“Hanya karena Anda tidak berhubungan seks sekarang bukan berarti Anda tidak bisa melakukannya nanti. Tetapi itu membutuhkan sedikit usaha dari kedua belah pihak,” kata O’Reilly mengutip Women’s Health.

Jika ini sedang terjadi dalam kehidupan Anda, hal pertama yang dapat dilakukan adalah komunikasi.

“Beri tahu pasangan Anda, duduk bersama, mencari tahu, dan mencari solusi bersama. Jika Anda tidak dapat berkomunikasi tentang hal itu, maka Anda memiliki masalah yang lebih besar daripada hanya seks.”

Jika komunikasi berdua tidak cukup, maka dukungan dari terapis atau konselor dapat bermanfaat. Setelah menemukan faktor apa saja yang membuat hubungan seks menjadi sangat jarang, maka pasangan dapat mencari solusi untuk mengatasi masalahnya.

“Jika itu disebabkan oleh stres, cobalah untuk mencari tahu apa yang dapat Anda berdua lakukan untuk mengurangi stres, entah dengan berbicara dengan atasan di kantor agar tentang mengelola beban kerja atau pengambilan cuti untuk bersantai.”

Jika ada masalah kesehatan mental yang berperan, cari perawatan bersama.

Yang Perlu Dibicarakan

pasangan menikah
ilustrasi pasangan menikah/copyright by Hananeko_Studio (Shutterstock)

Pada titik tertentu, O’Reilly mengatakan penting untuk mengetahui seberapa sering pasangan ingin berhubungan seks.

“Apakah ingin berhubungan seks sebulan sekali? Sekali seminggu? Apakah Anda ingin mengubah hal-hal tentang cara berhubungan seks? Ini semua adalah hal penting untuk dibahas,” katanya.

Meningkatkan keintiman juga penting, beberapa pasangan perlu membangun keintiman secara bertahap. Ini dapat dilakukan dengan menyentuh, memeluk, memegang, mencium, dan membangun keintiman fisik lainnya.

Jika segala usaha sudah dilakukan dengan baik namun pernikahan tanpa seks masih terjadi, dan pasangan merasa membutuhkan bantuan. O’Reilly merekomendasikan untuk meminta bantuan dari profesional kesehatan mental.

“Seorang profesional mungkin tidak selalu diperlukan jika komunikasi dapat memfasilitasi keintiman, tetapi jika itu tampaknya tidak memberi solusi, maka berbicara dengan seorang profesional mungkin diperlukan,” katanya.