FIFPRO Prediksi Jumlah Pemain Cedera Akan Meningkat di Piala Dunia 2022

Paulo Dybala. Striker AS Roma berusia 28 tahun ini terancam tidak akan tampil bersama Timnas Argentina di Piala Dunia 2022 Qatar yang akan menjadi Piala Dunia keduanya setelah edisi 2018. Saat ini ia tengah mengalami cedera hamstring yang didapatnya saat AS Roma menang 2-1 atas Lecce di pekan ke-9 Liga Italia 2022/2023 (9/10/2022). Saat itu ia harus ditarik keluar setelah hanya bermain selama 50 menit. (AFP/Vincenzo Pinto)

NAGA303 Tumbangnya pemain menjelang gelaran Piala Dunia 2022 sudah terjadi. Pemain andalan banyak negara tidak bisa masuk skuad. Diprediksi jumlah itu akan semakin bertambah seiring berjalannya turnamen di Qatar.

Minimnya waktu istirahat bagi pemain menjadi faktor utama prediksi tersebut. Beberapa kompetisi baru berakhir 1-2 minggu sebelum Piala Dunia digelar.

Ketatnya jadwal kompetisi tak lepas dari penyelenggaraan Piala Dunia 2022 yang memang digelar di waktu yang berbeda dengan biasanya yang berlangsung saat bulan Juni dan Juli. Namun di bulan itu Qatar justru sedang dalam cuaca panas, sehingga dipindahkan ke bulan November-Desember yang masuk musim dingin.

Namun Piala Dunia musim dingin pertama tersebut berdampak pada jalannya kompetisi sepak bola di Eropa. Liga-liga sepakbola di Eropa harus berhenti terlebih dahulu demi gelaran Piala Dunia di Qatar.

Akibatnya, membuat risiko cedera pemain makin meningkat.

Liga Inggris menjadi kompetisi yang paling ekstrem, baru jeda pada 13 November atau hanya seminggu sebelum Piala Dunia dimulai. Masa jeda nya pun paling singkat yakni 41 hari (yang Liga Inggris menjadi kompetisi dengan jeda paling singkat, yakni 41 hari (13 November – 26 Desember 2022).

Menurut laporan Diario AS, Liga Inggris akan dilanjutkan hanya delapan hari setelah final Piala Dunia.

Untuk  Liga Jerman jadi kompetisi yang dimulai paling lama setelah Piala Dunia. Bundesliga akan memulai kembali liganya 33 hari setelah final Piala Dunia 2022.

“Menurut saya, risiko (cedera) akan lebih tinggi, seperti risiko kelelahan selama empat minggu ke depan, dan para pemain mungkin absen dalam laga-laga penting,” ujar Sekjen FIFPRO, Jonas Baer-Hoffmann seperti dikutip The Guardian.

Meningkat

N’Golo Kante. Gelandang bertahan Chelsea berusia 31 tahun ini terancam tidak akan tampil bersama Timnas Prancis di Piala Dunia 2022 Qatar yang akan menjadi Piala Dunia keduanya setelah edisi 2018. Saat ini ia tengah mengalami cedera otot kaki yang didapatnya saat The Blues bermain imbang 2-2 dengan Totenham Hotspur di pekan ke-2 Liga Inggris 2022/2023 (14/8/2022). (AFP/Glyn Kirk)

“Kemungkinan terjadinya hal itu lebih tinggi (dari edisi Piala Dunia sebelumnya). Kita mungkin masih akan melihat Piala Dunia yang hebat karena para pemain akan mengerahkan segala kemampuan, beberapa negara mungkin akan menampilkan performa luar biasa.”

Menurut investigasi FIFPRO, selaku asosiasi yang menaungi pemain profesional, sejumlah pemain hanya punya waktu persiapan tujuh hari jelang Piala Dunia 2022, dan waktu pemulihan delapan hari seusai turnamen, sebelum kompetisi dimulai lagi.

Ditambah dengan waktu turnamen di tengah tahun kompetisi membuat risiko cedera pemain menjadi meningkat. Sebab masa istirahat pemain menjadi terbatas. Waktu memulihkan diri menjadi singkat. Jangan lupakan juga cuaca panas di Qatar.

“Tapi gambaran besarnya meningkatkan risiko cedera dan kelelahan akan mempengaruhi performa. Itu menurut penelitian,” jelas Baer-Hoffmann.

 Padahal, di edisi-edisi Piala Dunia  sebelumnya para pemain punya waktu sekitar 31 hari sebelum turnamen dimulai, sehingga punya waktu untuk memulihkan diri jika mengalami cedera ringan. Waktu istirahat seusai turnamen pun sekitar 37 hari.

Tak Punya Waktu

Marco Reus. Gelandang serang Borussia Dortmund berusia 33 tahun ini terancam tidak akan tampil bersama Timnas Jerman di Piala Dunia 2022 Qatar yang akan menjadi Piala Dunia ketiganya setelah edisi 2014 dan 2018. Pada Piala Dunia 2014 namanya masuk dalam skuat Tim Panser namun akhirnya sama sekali tak bermain akibat cedera engkel. Saat ini ia tengah mengalami cedera serupa yang kembali kambuh saat Dortmund menang 1-0 atas Schalke di pekan ke-7 Liga Jerman 2022/2023 (17/9/2022). (AFP/Sascha SChuermann)

“Jumlah pemain yang absen karena cedera ringan meningkat karena mereka memang tak punya waktu. Sebelumnya, jika seseorang mengalami cedera di laga terakhir Premier League, masih punya waktu 35 hari untuk memulihkan cedera sebelum laga pertama Piala Dunia. Sekarang tak punya itu,” ujar Darren Burgess, seorang konsultan FIFPRO yang pernah bekerja di Arsenal.

Sedangkan dari data yang ada, Liga Inggris merupakan kompetisi yang paling rentan menimbulkan cedera. Situasi ini membuat klub-klub merugi hingga rata-rata 184 juta poundsterling (Rp3 triliun).

Liga Inggris merupakan salah satu liga terbaik dunia dengan jadwal pertandingan yang padat. Momentum tersulit bagi para pemain adalah ketika kompetisi sudah memasuki musim dingin. Liga Inggris tidak akan libur di momen Natal dan Tahun Baru.

Kerugian

Che Adams – Striker Southampton ini mengalami cedera saat membawa Timnas Skotlandia melibas Israel dengan skor 3-2 pada laga kualifikasi Piala Dunia. Adams ditarik keluar pada menit ke-67 dan digantikan oleh Ryan Christie. (AFP/Peter Byrne/Pool)

Periode tersebut dikenal sebagai Boxing Day. Tim-tim peserta Liga Inggris bisa bermain sebanyak tiga sampai empat hari sekali. Terlebih lagi, Inggris juga memiliki satu kompetisi lain, yakni Piala Liga Inggris.

Perusahaan asuransi internasional, Howden, seperti dilansir Daily Mail (29/9/2022),  mencatat bahwa Liga Inggris merupakan kompetisi dengan jumlah pemain cedera tertinggi. Musim lalu, kalkulasi jumlah pemain cedera di Liga Inggris sepanjang masa tercatat berada di angka 1231 kasus.

Chelsea menjadi klub dengan jumlah pemain cedera terbanyak, yakni sebanyak 97 kasus. Manchester United menempati urutan kedua dengan 81 kasus, Liverpool berada di urutan ketiga dengan 80 kasus.

Alhasil, klub Liga Inggris harus mengeluarkan biaya besar untuk menangani para pemainnya yang cedera. Mereka harus merogoh kocek dalam-dalam untuk membiayai operasi para pemain, kebutuhan selama pemulihan, obat-obatan dan lain sebagainya

Manchester United menjadi tim yang paling merugi akibat cedera pemain. Klub berjuluk Setan Merah harus merogoh kocek hingga 26 juta poundsterling (Rp 427 miliar) untuk mengatasi cedera pemain.

Rata-rata besaran uang yang dikeluarkan Manchester United untuk satu kasus pemain cedera adalah 330 ribu poundsterling atau Rp5 miliar. Itu artinya, Manchester United menyumbang 14 persen dari total seluruh kerugian klub Liga Inggris akibat cedera pemain.