Sosok Makhluk Mistis Penculik Anak dan Misteri Tanjakan Gombel Semarang
Naga303 – Tanjakan Gombel terkenal sebagai salah satu tempat paling horor di Semarang, Jawa Tengah. Tanjakan yang penuh misteri ini sering dikaitkan dengan hantu endemik Indonesia yakni wewe gombel.
Mengutip berbagai sumber, awalnya tempat yang kini dikenal dengan Tanjakan Gombel adalah makam pecinan leluhur para etnis Tionghoa. Pada zaman penjajahan Belanda, tempat tersebut diubah menjadi jalan.
Warga Semarang yang beretnis Tionghoa melakukan perlawanan atas rencana pembangunan jalan itu. Menurut adat mereka, tidak main sembarangan kalau mau memindahkan jenazah.
Hingga saat ini masyarakat meyakini bahwa beberapa jenazah belum terpindahkan, alias masih terkubur di bawah tanjakan itu. Hal tersebut sering dikaitkan dengan misteri-misteri yang terjadi di Tanjakan Gombel.
Kecelakaan-kecelakaan atau peristiwa di luar dugaan seperti mogok yang terjadi di Tanjakan Gombel Semarang memang masih menjadi misteri.
Beberapa dikaitkan karena penunggu di jalan tersebut merasa terganggu. Hingga akhirnya hantu yang disebut wewe gombel meneror pengendara supaya terjadi kecelakaan.
Baju Putih dan Rambut Panjang
Adanya sosok hantu di Tanjakan Gombel bukan sekadar omongan liar saja. Pasalnya, seorang pengendara motor dari Banyumanik menuju Semarang daerah Simpang Lima pernah menyaksikannya langsung.
“Saat sampai di titik penyelamatan kecelakaan yang di sebelah kiri jalan tiba-tiba saya lihat ada wanita tinggi, mengenakan baju putih gading. Rambut panjang matanya membelalak melambaikan tangan ke saya berdiri di bibir sungai jalan,” kata pengendara, Muhammad Irfan seperti dikutip pada Kamis (14/7/2022).
“Saya merinding, langsung saya tancap gas dan wanita itu malah nekat nyebrang. Namun, saat saya berhenti wanita itu menghilang ketika sampai di tengah jalan,” Irfan menambahkan ceritanya.
Untuk diketahui, dalam tradisi Jawa hantu wewe gombel atau disebut juga kalong wewe adalah roh jahat yang suka menucuri anak-anak, namun tidak mencelekainya. Biasanya, wewe gombel memburu anak yang ditelantarkan