Hutan Kemayoran, Sudut Hijau Baru di Jakarta
Hutan Kemayoran resmi diluncurkan dan dibuka untuk umum pada Sabtu (21/12) sebagai destinasi wisata baru bagi warga Jakarta sekaligus sebagai area hijau.
Peresmian hutan Kemayoran itu dihadiri Asisten Ekonomi dan Pengembangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko, Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara dan Direktur Utama Pusat Pengelola Komplek (PPK) Kemayoran Medi Kristianto dan sejumlah tamu undangan.
“Hari ini dibuka Utan Kemayoran, diharapkan besok sudah bisa diakses masyarakat terutama di Utara Jakarta, ‘free’ bebas biaya tanpa dipungut biaya, silakan beraktivitas di sini,” kata Medi Kristianto.
Medi mengatakan hutan Kemayoran mengusung konsep “Three Wonderfull Journey”, yaitu jelajah hutan, ekspedisi mangrove, dan area bermain air yang mewakili tiga karakter utama hutan Kemayoran yang terletak di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Dengan tiga karakter ini, hutan Kemayoran seluas 22,3 hektare siap menjadi pusat komunitas maupun masyarakat umum di ruang terbuka hijau.
“Kita menyadari kebutuhan ruang terbuka hijau bagi masyarakat perkotaan. Untuk itu kami merevitalisasi hutan kota di kawasan Kemayoran sebagai solusi tata hijau perkotaan,” kata Medi.
Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran menghadirkan kembali hutan kota dengan wajah baru seluas 22,3 hektar setelah revitalisasi Utan Kemayoran rampung pada November 2019.
Sembari menikmati wajah baru hutan Kemayoran, pengunjung dimanjakan dengan kehadiran menara pandang untuk melihat pemandangan di sekeliling Kemayoran dari ketinggian.
Lalu ada jembatan gantung berbentuk lengkung berfungsi sebagai area pandang yang melayang di atas air serta penangkaran burung dan kupu-kupu.
Teater terbuka dan panggung terapung nantinya dapat digunakan untuk kegiatan seni budaya.
Terdapat juga lintasan joging menambah kenyamanan masyarakat untuk berolahraga.
Sigit Wijatmoko menyebutkan Utan Kemayoran menghadirkan suasana baru, terutama bagi warga Jakarta Utara, yang selama ini minim ruang publik nan teduh.