4 Alasan Penting Tak ‘Gelap-gelapan’ Saat Bercinta
— Sebagian pasangan kerap mempertimbangkan tempat yang nyaman untuk berhubungan intim. Ada pula yang tak ambil pusing dengan tempat, tapi lebih menekankan keinginan untuk bercinta dalam keadaan gelap alias tanpa lampu menyala.
Sebuah studi menemukan bahwa 7 dari 10 orang memilih untuk mematikan lampu saat intim bersama pasangan. Umumnya, mereka tak nyaman bercinta dalam kondisi terang benderang plus tak percaya diri saat ‘semuanya’ terlihat.
Dikutip dari laman Cosmopolitan, bercinta dalam kondisi lampu menyala justru mendatangkan banyak manfaat daripada kondisi gelap. Alix Fox, seorang sex educator, menjelaskan empat alasan penting mengapa para pasangan perlu mencoba bercinta dalam keadaan lampu menyala.
1. Tahu apa yang dilakukan
Mungkin mereka yang suka ‘gelap-gelapan’ saat intim dengan pasangan beralasan kondisi gelap membuat mereka lebih bisa merasakan sentuhan satu sama lain. Alix mengatakan, sebenarnya masing-masing individu menginginkan sentuhan di lokasi yang tepat agar dapat mencapai kepuasan bahkan orgasme.
“Jika kamu meraba dan kikuk di kegelapan, kemungkinan bisa saja salah dan seks tak terlalu memuaskan,” katanya.
Ini penting, apalagi bagi pasangan baru. Kondisi pencahayaan yang cukup membuat masing-masing individu mampu mengeksplorasi tubuh pasangannya. Jika dimulai dalam kondisi gelap, maka seterusnya individu tak akan tahu apa yang diinginkan oleh pasangannya.
2. Lebih aman
Banyak seruan soal penggunaan kondom demi rasa aman dari penyakit menular seksual dan menunda kehamilan yang tak diinginkan.
Namun, bercinta dalam kondisi gelap bisa saja berisiko terjadi kesalahan saat pemasangan kondom. Menurut Alix, pasangan harus memastikan tak ada udara yang tertinggal di kondom karena bisa saja ini menimbulkan kebocoran.
“Begitu banyak kasus cedera pasca seks yang saya dengar akibat kurangnya pencahayaan. Misal, salah mengambil pembersih tangan bukan pelumas. Oleh karenanya, penting untuk membiarkan lampu menyala,” tambahnya.
3. Memperkuat ikatan dengan pasangan
Komunikasi dengan pasangan saat di ranjang dilakukan dengan gestur dan tatapan mata. Menatap mata pasangan memang bisa memperkuat ikatan hubungan.
“Ini bisa memunculkan rasa yang lebih personal dan lebih dicintai, daripada saat gelap seolah hanya dua tubuh yang bersentuhan,” ujar Alix.
Di sisi lain, biasanya sex therapist meminta pasangan untuk saling menatap dalam lima menit. Tujuannya agar pasangan menjadi lebih kalem, fokus dan bisa lebih banyak bersentuhan secara fisik.
4. Melihat wajah pasangan
Siapa bilang ekspresi pasangan tidak penting saat bercinta. Alix menekankan, ekspresi wajah penting sebagai umpan balik bagi pasangan.
“Jika kamu tak bisa melihat wajah pasangan, ini sulit untuk menerka apa yang mereka rasakan dan pikirkan. Ditambah lagi, kamu tak bisa tahu apa ia suka posisi yang baru, masih bersemangat atau tidak minat, atau bisa juga keinginan untuk mengambil jeda,” jelasnya.