Cerita Sedih Lebaran dari Wanita yang 5 Keluarganya Meninggal karena Corona
— Hari Raya Idul Fitri biasanya menjadi momen berkumpulnya anggota keluarga. Akan tetapi, Lebaran tahun ini terasa berbeda bagi wanita asal Kuching, Serawak, Malaysia ini. Ia kehilangan lima anggota keluarganya yang terkena virus Corona.
Dikutip dari Mstar, wanita yang bernama Sharifah Huzaimah ini pernah menjadi topik utama di media setempat sekitar dua bulan lalu akibat keluarganya terdampak wabah COVID-19. Kelima anggota keluarga Sharifah Huzaimah yang meninggal dunia karena Corona adalah adik nenek ayahnya, Nek Usu Kayah, dua anak Nek Usu dan dua orang lagi saudaranya.
Selain mereka, hati Sharifah Huzaimah semakin terasa sesak ketika kedua orangtuanya juga dinyatakan positif COVID-19. Pada Maret lalu, ayah dan ibunya dinyatakan positif terinfeksi virus Corona, setelah ada saudara sepupunya yang tertular COVID-19 dari rekan kerjanya yang baru pulang dari Italia.
Sharifah Huzaimah pun mengungkapkan perasaannya kepada Mstar. “Raya 2020 membawa seribu makna, pengalaman, pengertian, kesedihan…. yang mengubah kehidupan keluarga besar kamu, takkan dilupakan sepanjang hayat kami,” katanya.
Menurut Sharifah Huzaimah, kejadian memilukan ini benar-benar meninggalkan kesan yang mendalam bagi seluruh keluarga besarnya, khususnya pada momen Lebaran tahun ini. “Selama saya hidup, dari kecil hingga dewasa, dari sebelum menikah sampai mempunyai tiga anak, setiap kali Hari Raya Idul Fitri, rumah pertama yang kami kunjungi adalah rumah nenek atau Nek Ah. Walaupun Neh Ah sudah kembali ke Rahmatullah sejak tiga tahun terakhir, keluaga abah akan mengadakan tahlil atau pengajian saat pagi hari saat Hari Raya Idul Fitri. Rumah kedua, kami akan berziarah ke rumah Nek Usu Kayah yang mana adalah adik dari Nek Ah,” jelasnya.
Namun, cerita Sharifah Huzaimah lagi, adik dari ayahnya, yang bernama Sharifah Roziah yang tinggal di rumah Nek Ah, baru saja keluar dari pusat karantina virus Corona pada 21 Mei 2020. “Setelah 60 hari dirawat karena positif COVID-19 bersama-sama dengan anak-anak beliau. Dan kini Nek Usu Kayah sudah tiada, diikuti oleh dua orang anak Nek Usu Kayah yang bernama Pyzah dan Madi. Tidak mungkin Hari Raya kali ini akan sama seperti pada tahun-tahun sebelum ini,” curhatnya kepada Mstar.
Wanita yang berusia 38 tahun ini mengungkapkan tradisi dalam keluarganya seperti bersalam-salaman dan saling berkunjung pun terpaksa tidak dilakukan karena tak mau kejadian pahit terulang kembali pada keluarga tercinta. Meski sangat sedih, namun dia bersyukur karena masih bisa berkumpul dengan orangtuanya.
“Kami biasanya setiap Hari Raya Idul Fitri, kami bersalaman ketika berjumpa dan sebelum pulang dengan seluruh anggota keluarga, cium pipi dan berpelukanpun hal yang biasa saat bersilaturahmi. Namun semenjak keluarga terkena COVID-19, jangankan untuk berpelukan, hendak salaman dengan ayahnya pun mereka tidak mengizinkan. Sangat sedih tak dapat bersalaman dengan orangtua. Tapi ini adalah peluang kedua bagi Allah SWT bagi kami untuk bersama dengan keluarga, kami akan menghargai waktu,” ucap Sharifah Huzaimah.
Sharifah Huzaimah bersyukur kedua orangtuanya sudah sembuh setelah terjangkit Corona pada awal Ramadhan. Kini kedua orangtuanya sudah kembali pulang ke rumah walaupun mereka tampak lebih kurus dari sebelum terkena COVID-19.