Kisah Miris Olimpiade 1972 saat Dua Emas Bulu Tangkis Indonesia Tidak Dianggap Masuk dalam Catatan Sejarah
NAGA303 – KISAH miris Olimpiade 1972 saat dua emas bulu tangkis Indonesia tidak dianggap masuk dalam catatan sejarah. Bulu tangkis menjadi salah satu olahraga populer, juga kerap mendulang prestasi, setelah sepakbola di Indonesia.
Cabang olahraga ini telah melahirkan banyak pemain terbaik bulu tangkis Indonesia. Sebut saja Taufik Hidayat, Susi Susanti, Liliyana Natsir, dan masih banyak lagi.
Salah satu pertandingan paling fenomenal adalah ketiga Susi Susanti berhasil memenangkan Olimpiade Barcelona 1992. Susi Susanti menjadi tunggal putri pertama yang meraih medali emas pada Olimpiade Barcelona 1992.
Namun ternyata sebelum Susi Susanti, sudah ada Rudy Hartono yang lebih dulu meraih medali emas. Sayangnya medali emas raihan Rudy Hartono tidak tercatat dalam prestasi pebulutangkis Indonesia. Mengapa demikian?
Berikut kisah miris Olimpiade 1972 saat dua emas bulu tangkis Indonesia tidak dianggap masuk dalam catatan sejarah.
Pada tahun 1972, bulu tangkis Indonesia sempat menyumbangkan dua medali emas melalui Rudy Hartono dari sektor tunggal putra. Kemudian, ada Ade Chandra/Christian Hadinata dari ganda putra.Rudy Haryanto berhadapan dengan tunggal putra Denmark, Svend Pri di final Olimpiade. Saat itu, Rudy menjadi pebulu tangkis terbaik di lapangan. Ia terkenal dengan kekuatan dan kecepatannya menerima umpan.
Sementara, ganda putra Indonesia Ade Chandra/Christian Hadinata berhadapan dengan pasangan Malaysia, Ngo Boon Bee/Punch Gunalan. Sayangnya pencapaian mereka tidak tercatat dalam sejarah.
Pasalnya, saat itu bulu tangkis Indonesia tidak seharum saat ini. Bulu tangkis Indonesia pada masa itu masih menjadi olahraga demonstrasi atau uji coba.
Oleh karena itu, dua medali emas yang mereka dapatkan tidak resmi. Pertandingan demonstrasi berhenti pada tahun 1992, ketika kemenangan Susi Susanti pada Olimpiade Barcelona dapat dicatat dalam sejarah.
Meski nama Rudy Hartanto tidak tercatat sebagai peraih medali emas di Indonesia, namanya tetap harum di dunia. Terbukti Rudy Hartono berhasil masuk Guinness Book of World Record atas pencapaian delapan kali juara All England dan empat gelar Piala Thomas.
Rudy Hartanto terkenal atas pencapaiannya menjadi pemenang termuda turnamen All England dalam sejarah. Prestasi Rudy Hartanto hingga saat ini belum mampu digeser oleh pebulu tangkis Indonesia lainnya.