Bejatnya Pelatih Silat di Koja yang Cabuli Murid-muridnya
NAGA303 – Seorang bocah laki-laki berinisial RI (13) diduga menjadi korban pencabulan pelatih pencak silatnya, IA. Aksi bejat tersebut terjadi setelah IA berhasil mengajak RI ke rumahnya di kawasan Koja, Jakarta Utara. Sementara, aksi pencabulan IA akhirnya terungkap usai ibunda RI, SM (35), menyadari ada yang tidak beres dengan anaknya.
Sebab, sejak sebulan terakhir ini semangat latihan RI menurun. Sebagai orangtua, SM hanya bisa menyemangatinya untuk menggapai impian menjadi seorang atlet pencak silat. Suatu ketika, tepatnya Sabtu (2/12/2023), SM mendapatkan kabar dari orangtua murid lain yang sempat melihat RI dibawa IA ke rumahnya di sela-sela sesi latihan. “Mereka bilang, ‘anak lu dua minggu lalu (18 November) dibawa sama IA ke rumahnya. Lama, Bu. Katanya ambil target, tapi lama’” ujar SM menirukan percakapannya dengan orangtua murid lain. Setiba di rumah, SM langsung mencecar RI sejumlah pertanyaan. Tetapi, sang anak mengaku bahwa tidak ada perlakukan apa-apa karena hanya mengambil target. Dua hari kemudian, yakni Senin (4/12/2023), perubahan sikap RI semakin terasa. Dia kerap kali marah kepada SM dan bahkan menolak berangkat latihan. “Saya bilang, ‘kenapa enggak mau berangkat?’, ‘saya sudah malas latihan, saya sudah enggak suka sama Kak IA. Dia itu cabul’, ‘cabulnya kayak gimana?’. Tapi, dia enggak merincikan,” kata SM.
Pengakuan Korban
Di momen tersebut, SM mengingat kabar dari orangtua murid yang memberitahunya bahwa RI sempat dibawa Iwan ke rumahnya. Alhasil, SM kembali mencecar sejumlah pertanyaan. Pengakuan serupa kembali dilontarkan RI. Tetapi, SM tidak langsung percaya mengingat sang anak hanya bisa menundukkan kepala saat menjawab pertanyaan. “Akhirnya dia (anak) bilang, ‘celana saya dibuka’. Saya gemetar. Kan kalau dibuka celananya pikiran sudah negatif,” imbuh SM. Oleh karena itu, SM bersama kakaknya mendatangi rumah Iwan. Tetapi, pelaku tidak ada di rumah. RI mengaku kepada SM sudah dua kali dilecehkan oleh IA. “Saya kecolongan pas lagi latihan, dibawa ke rumahnya. Dua kali diperlakukan kayak gitu (dicabuli). Terakhir 18 November, yang lain anak saya lupa tanggalnya,” kata SM.