Waspadai Kenaikan Harga Daging Sapi Selama Ramadhan

Ramadhan tinggal beberapa hari lagi. Harga sejumlah bahan pangan mulai naik, mulai dari beras hingga cabai. Salah satu hal yang harus diwaspadai adalah harga daging sapi.


Berdasarkan tren tahunan, harga daging sapi mengalami kenaikan seiring datangnya bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Kenaikan harga daging bukan lagi karena peningkatan konsumsi masyarakat. Dirgayuza Setiawan, Direktur Pengembangan dan Pengendalian Bisnis ID Food, mengungkapkan tingkat konsumsi daging bisa meningkat hingga lima kali lipat selama Ramadhan dan bulan suci.


Impor daging
Itu sebabnya ID Food selalu mengimpor daging ke dalam negeri untuk mengatasi tingginya konsumsi selama periode tersebut. Dirgayuza mengatakan, langkah tersebut juga merupakan upaya pemerintah mengendalikan harga daging di pasaran.


“Di ID FOOD tahun ini kami mengimpor 20.000 ton daging sapi dari Brazil dan juga sapi hidup dari Australia,” ujarnya.
Selain impor ID Food, Badan Pangan (Bapanas) juga memesan impor daging kerbau sebanyak 100.000 ekor dari Bulog. Menurutnya, impor daging kerbau sangat bermanfaat bagi masyarakat. Daging kerbau bisa tersedia bagi masyarakat karena harganya yang lebih murah dibandingkan daging sapi.


“Pak Arief (Direktur Badan Pangan) juga memberikan mandat kepada Bulog untuk mengimpor daging kerbau sebanyak 100.000 ton. Ini sangat membantu masyarakat. Kenapa? “Karena di pasar eceran daging kerbau harganya Rp 80.000/kg, sedangkan daging sapi impor harganya Rp 130.000/kg,” ujarnya

.
Dia juga menekankan waktu impor. Jika impor daging sapi dan kerbau tidak dilaksanakan tepat waktu maka akan berdampak pada harga. “Waktu itu penting, terutama daging. Artinya, waktu impor kita jelas saat Ramadhan dan Idul Fitri, tuturnya.