Turis China Tewas Saat Foto di Ijen, Evaluasi Besar-besaran Dilakukan

NAGA303 – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi bakal menggeber evaluasi mendalam setelah petaka wisatawan asal China jatuh dari tebing Taman Wisata Alam (TWA) Ijen. Bisa jadi bakal ada batasan saat wisatawan melakukan foto di kawasan itu.
“Besok (hari ini, red) baru akan kita rapatkan Pemkab dengan BBKSDA (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam). Mungkin setelah rapat akan ada kebijakan baru untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Plt Kepala Disbudpar, Taufik Rohman, seperti dikutip dari detikJatim, Senin (22/4/2024).

Taufik menjelaskan lokasi meninggalnya korban merupakan spot fotogenik yang banyak diburu wisatawan. Di balik kecantikan spot itu menyimpan bahaya yang patut diwaspadai.

“Karena sudah ada korban nanti akan kita matangkan bagaimana mekanisme pengambilan foto di spot itu. Mungkin boleh dilakukan, tapi perlu mempertimbangkan jarak amannya dengan bibir tebing,” kata dia.

Sementara itu, Kasi V BBKSDA Jatim Dwi Sugiharto menjelaskan bahwa pihaknya bakal melakukan penyuluhan kepada pemandu wisata di TWA Ijen.

“Kami akan meningkatkan penyuluhan ke guide sebagai orang terdekat dengan wisatawan untuk mengawasi tamunya,” kata Dwi Sugiharto.

“Juga menginformasikan ketentuan dari pengelola dan menjaga wisatawan yang didampingi dari aktivitas yang dapat membahayakan keselamatan diri wisatawan,” dia menambahkan.

Jatuh Terbelit Rok
Turis China yang meninggal di TWA Ijen itu berinisial HL (31). Dia dipastikan meninggal karena kecelakaan.

Korban terjatuh usai terbelit rok yang dikenakannya saat berfoto di bibir tebing kawah berlatar matahari terbit. Akibat terserimpet itu korban terguling ke belakang dan jatuh ke jurang. Jurang di belakang tempatnya berfoto memiliki kedalaman sekitar 100 meter.

Oleh karenanya, kata Dwi, selain penyuluhan, petugas juga bakal menambah papan informasi berisi larangan untuk mendekati kawasan berbahaya.

“Kami juga terus mengingatkan seluruh wisatawan agar berhati-hati saat mendaki Gunung Ijen,” kata dia.

***