Biar Paham! Ini Beda Bitcoin dengan Ethereum

 – Mata uang kripto banyak jenisnya, seperti Bitcoin dan Ethereum. Keduanya diketahui menjadi yang paling populer diantarta cryptocurrency lainnya.

Pemegang kapitalisasi terbesar memang masih dipegang Bitcoin, yakni sekitar US$1,135 triliun dari total US$2,1 triliun, atau berkisar lebih dari 50%. Sementara itu Ethereum memegang 11,8% atau US$248,5 miliar.

Bitcoin juga jauh lebih senior dibandingkan Ethereum. Perdagangan pertama Bitcoin terjadi pada 2009, sementara Ethereum baru muncul enam tahun kemudian.

Namun di sejumlah aspek, kedua mata uang ini memiliki perbedaan cukup mendasar. Berikut perbedaan Bitcoin dan Ethereum dirangkum dari berbagai sumber, Senin (19/4/2021).

Bitcoin

Penciptanya yang misterius, Satoshi Nakamoto merilis tujuan proyek dalam sebuah whitepaper. Dia menyebutkan Bitcoin sebagai uang tuna versi elektronik peer-to-peer.

Satoshi menyebutkan Bitcoin dapat digunakan untuk pembayaran online, dengan mengirimkan nya dari satu orang ke orang lain. Transaksi itu dilakukan tanpa melewati indsitusi keuangan.

Bitcoin berjalan di atas teknologi bernama Blockchain, yaitu buku besar untuk mencatat aktivitas yang tidak dapat dirusak. Karena Konsepnya desentralisasi, maka tidak ada otoritas pusat yang n mengatur Bitcoin.

Terdapat istilah ‘penambang; dengan komputer bertenaga tinggi untuk memverifikasi transaksi melalui kriptografi yang kompleks.

Pengembangan Bitcoin juga menggeser istilah dari uang tuna elektronik dan sekarang disebut sebagai emas digital oleh sejumlah ahli. Menurut mereka juga bisa jadi penyimpanan jangka panjang.

Sejumlah perusahaan besar dunia sekarang sudah menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran.

Sementara itu CEO dan pendiri Voyager Digital, Steve Ehrlich menyebut Bitcoin jadi mata uang kripto paling stabil. Kinerjanya juga baik selama 10 tahun terakhir.

“Bitcoin adalah mata uang digital dan menyimpan nilai yang langka. Walau masih bergejolak, merupakan mata uang kripto salah satu yang paling stabil dengan sejarah yang panjang, dan telah menjadi aset investasi paling konsisten dan berkinerja baik selama 10 tahun terakhir,” jelasnya.

Ethereum

Secara teknis, cryptocurrency yang menggunakan transaksi Ethereum disebut sebagai ether. Namun memang lebih populer disebut sebagai Etherreum.

Sama seperti Bitcoin, Ethereum juga berjalan di atas Blockchain. Namun perbedaannya Ethereum menggunakan konsep bernama kontrak pintar.

Misalnya ingin mengambil kesepakatan keuangan. Namun biasanya kerja sama dengan kertas atau salinan digital ari lkontrak memiliki kesulitan dan rawan kesalahan yakni perlu diperbarui satu persatu.

Sementara itu kontrak pintar ditulis dengan kode pada blockchain. Saat persyaratan kerja sama dipenuhi, kesepakatan akan dilaksanakan.

Sejumlah perusahaan besar juga telah mencoba konsep ini. Konsorsium bernama Enterprise Ethereum Alliance berisi nama seperti Microsoft dan JPMorgan, mengembangkan kontrak pintar.

Sementara itu dari penambangan bukan mereka yang memiliki kekuatan komputasi terkuat akan menang. Namun di sini adalah mereka yang memiliki kepemilikan saham terbesar yang akan diberikan hak.

Menurut CEO dan pendiri Coinflip, Daniel Polotsky, kepemilikan ini akan menghilangkan biaya listrik dan software. Jadi lebih sedikit Ethereum yang akan dijual namun akan dipertaruhkan untuk menaikkan nilainya.

“Ethereum telah diperbarui membuat ETH baru lewat proses bernama Proof of stake (PoS). Dengan itu, pengguna dapat memaksakan agunan atau ‘stake’ berupa ETH untuk jadi validator pada jaringan. Lebih banyak ETH akan lebih tinggi nilainya karena hanya sedikit ETH yang beredar,” kata dia.