Asal Usul Nama Garuda Indonesia

Garuda Indonesia

Jika mendengar nama Garuda Indonesia, pasti yang terpikirkan adalah maskapai penerbangan dengan layanan full service. Mulai dari pelayanan staf yang ramah, pesawat yang nyaman sampai makanan yang didapatkan di dalam pesawat.

Tapi kini Garuda Indonesia sedang dilanda musibah. Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo bilang, jika Garuda hampir bangkrut karena harus menanggung kerugian hingga Rp 1,43 triliun.

Padahal dulunya, Presiden Soekarno memberi nama Garuda karena Garuda merupakan kendaraan Dewa Wisnu. Dikutip dari apg.or.id disebutkan, nama tersebut diambil dari sebuah sajak berbahasa Belanda yang digubah oleh pujangga Noto Soeroto “Ik ben Garuda, Vishnoe’s vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog boven uw elainden” yang artinya Aku adalah Garuda, burung milik Wishnu yang membentangkan sayapnya menjulang tinggi di atas kepulauanmu.

Pada 1950 menjadi perusahaan negara dan mengoperasikan banyak armada. Bahkan Garuda Indonesian Airways juga melaksanakan penerbangan haji dari Indonesia pada 1956. Kemudian tahun 1965 penerbangan Garuda ke negara Eropa dan Amsterdam sebagai tujuan terakhir.

Saat ini Garuda Indonesia Group mengoperasikan 210 armada pesawat sebagai jumlah keseluruhan dengan rata-rata usia armada dibawah lima tahun. Adapun Garuda Indonesia sebagai mainbrand saat ini mengoperasikan sebanyak 142 pesawat, sedangkan Citilink mengoperasikan sebanyak 68 armada.

Sepanjang tahun 2020 ini Garuda Indonesia telah berhasil mendapatkan pengakuan dari berbagai pihak diantaranya adalah Garuda Indonesia meraih peringkat 5-Star On Time Perfomance Rating 2020 dari OAG Flightview yang merupakan Lembaga pemeringkatan On Time Perfomance Independent yang berkedudukan di Inggris.

Selain itu, Garuda Indonesia juga meraih “The Best Airline in Indonesia” selama 4 tahun berturut-turut sejak 2017 – 2020; “Major Airlines – Traveler’s Choice Major Airline Asia” selama 3 tahun berturut-turut sejak 2018 – 2020 dari TripAdvisor 2020 Traveler’s Choice Airlines Awards serta berhasil dinobatkan menjadi salah satu maskapai dengan penerapan protokol kesehatan terbaik di dunia versi “Safe Travel Barometer“.

Sejalan dengan upaya dan komitmen untuk memberikan pengalaman terbang yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jasa khususnya dalam melaksanakan perjalanan pada masa pandemi COVID-19, Garuda Indonesia secara konsisten mengedepankan aspek keamanan dan kenyamanan salah satunya dengan secara ketat menerapkan berbagai kebijakan protokol kesehatan di seluruh lini layanan terutama melalui kebijakan physical distancing selama penerbangan.