Tentang Kobalt yang Bikin Crazy Rich Kongo Hidup Mentereng

NAGA303Republik Demokratik Kongo memiliki segelintir crazy rich. Ini membuat pemandangan terasa sangat jomplang antara crazy rich Kongo dan rakyat biasa. Orang dengan kaya melimpah biasa berjalan dengan pakaian branded dan berpayung mobil mewah.


Sebagian crazy rich Kongo berasal dari industri hiburan, lebih banyak lagi dari industri pertambangan. Diketahui, RD Kongo memiliki sumber daya alam melimpah, terutama kandungan kobalt. Republik Demokratik Kongo (DRC), China, Kanada, dan Rusia adalah produsen kobalt tambang terkemuka di dunia. Pada 2021, RD Kongo menjadi penyumbang 72% stok kobalt dunia.

Apa itu kobalt?
Kobalt (Co) adalah unsur kimia dalam tabel periodik dengan nomor atom 27. Bentuknya adalah logam berwarna abu-abu perak yang keras dan berkilau. Kobalt tidak ditemukan dalam bentuk unsur bebas, umumnya ditemukan dalam bentuk bijih.

Melansir Britannica, kobalt tersebar luas namun hanya membentuk 0,001% dari kerak bumi. Ini ditemukan dalam jumlah kecil di besi nikel terestrial dan meteorit asli juga di Matahari dan atmosfer bintang. Kobalt juga ditemukan dalam kombinasi dengan elemen lain di perairan alami, tanah, tumbuhan dan hewan, serta di mineral seperti cobaltite, linnaeite, skutterudite, smaltite, heterogenite, dan erythrite

Kobalt adalah salah satu dari tiga logam yang bersifat feromagnetik (bahan yang mudah ditarik oleh magnet) pada suhu ruangan. Ini larut dalam asam mineral encer, tidak bergabung langsung dengan hidrogen atau nitrogen, tetapi akan bergabung, pada pemanasan, dengan karbon, fosfor, atau belerang.

Dalam lingkungan laut, kobalt dibutuhkan oleh ganggang biru-hijau (cyanobacteria) dan organisme pengikat nitrogen lainnya.

Penggunaan kobalt
Senyawa kobalt telah digunakan selama berabad-abad untuk memberikan warna biru pada kaca, glasir, dan keramik. Fakta menarik, kobalt ditemukan dalam patung Mesir di reruntuhan Pompeii pada 79 M.

Dalam industri modern, kobalt memegang peranan penting dalam pembuatan ponsel. Dia adalah bahan baku untuk pembuatan baterai lithium.

Selain itu, kobalt juga sempat digunakan untuk mengatasi beberapa jenis anemia. Akan tetapi, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan khasiat tersebut.