5 Makanan Merusak Otak: Jangan Makan Kebanyakan!

NAGA303— Memiliki pola makan yang sehat akan membantu menjaga kesehatan otak. Oleh karenanya, hati-hati pada makanan merusak otak.
Cokelat hitam, alpukat, dan ikan berlemak; kaldu tulang, beri, dan brokoli, semuanya adalah makanan super yang meningkatkan otak. Namun ada banyak makanan yang memiliki efek sebaliknya dan dapat melemahkan kecerdasan Anda, sehingga mempengaruhi daya ingat dan suasana hati Anda.

Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi makanan ini dan menghentikannya dari pola makan Anda sehari-hari untuk mengurangi dampaknya.

Berikut delapan makanan merusak otak:
1. Makanan yang digoreng
Ayam goreng dan kentang goreng tidak hanya akan memperlebar lingkar pinggang Anda; makanan ini juga bisa berdampak buruk bagi otak Anda.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2016 di Journal of Nutritional Science, orang yang mengonsumsi banyak gorengan mendapat nilai buruk pada tes kognitif yang mengevaluasi pembelajaran, memori, dan fungsi otak. Sebaliknya, mereka yang mengonsumsi lebih banyak makanan nabati mendapat skor lebih tinggi.

“Para ilmuwan berpendapat hal ini mungkin ada hubungannya dengan peradangan dan pengurangan ukuran jaringan otak,” kata ahli gizi Kristin Kirkpatrick dikutip dari The Healthy.

“Saat Anda melihat aspek dari salah satu penelitian otak yang hebat-diet MIND-dengan jelas terlihat makanan mana yang dapat menyebabkan atau mengurangi peradangan di otak.

2. Gula tambahan
Ini termasuk dengan berbagai minuman manis dan minuman kemasan.

Anda mungkin tahu untuk menjauhi minuman ringan, minuman karbonasi dan lainnya. Namun jauhi juga mewaspadai minuman jus buah kemasan, minuman berenergi, dan teh manis kemasan.

Alasan yang sama mengapa soda termasuk makanan buruk bagi otak Anda: gula.

3. Karbohidrat olahan
Nasi putih, roti putih, pasta putih, dan makanan olahan lainnya dengan indeks glikemik tinggi tidak hanya menyebabkan lonjakan besar gula darah, tetapi juga termasuk makanan buruk bagi otak Anda. Secara khusus, makanan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental Anda.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2015 di The American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat meningkatkan risiko depresi pada wanita pascamenopause. Sebaliknya, wanita yang mengonsumsi lebih banyak laktosa, serat, buah, dan sayuran menunjukkan penurunan gejala depresi secara signifikan.

Tukar karbohidrat putih dengan karbohidrat kompleks seperti roti gandum, beras merah, quinoa, barley, dan farro. Semua makanan ini mengandung serat, yang memelihara bakteri usus dan mengatur peradangan-semuanya baik untuk kesehatan otak Anda.

4. Daging olahan atau daging proses
Jika Anda suka makan daging olahan, Anda mungkin berisiko lebih besar terkena demensia, menurut sebuah penelitian pada bulan April 2020 yang diterbitkan di Neurology. Ini juga menjadi salah satu makanan merusak otak.

Meskipun penelitian tersebut tidak membuktikan sebab dan akibat, para peneliti menemukan bahwa demensia lebih sering terjadi pada partisipan yang mengonsumsi daging olahan, seperti sosis, daging yang diawetkan, dan pâté. Orang tanpa demensia lebih cenderung mengonsumsi makanan yang beragam, termasuk buah-buahan, sayur-sayuran, makanan laut, dan unggas, menurut temuan tersebut.

“Meskipun data tentang lemak jenuhnya beragam, makanan olahan adalah cerita lain dan kemungkinan besar menjadi penyebab utama hasil (ini),” kata Kirkpatrick, seraya menambahkan bahwa hasil tersebut kemungkinan besar “terkait dengan pengurangan ukuran jaringan otak dan peradangan, yang mana berdampak pada kesehatan otak.”

5. Makanan cepat saji
Sebagai permulaan, tingginya kadar lemak jenuh yang ditemukan dalam burger dan kentang goreng berminyak dapat mempersulit melawan plak penyebab Alzheimer.

Ditambah lagi, kadar natrium yang ditemukan pada rata-rata makanan cepat saji dapat menyebabkan kabut otak.

Tekanan darah tinggi, sering kali disebabkan oleh terlalu banyak makan makanan asin, dapat membatasi aliran darah ke otak dan berdampak negatif pada fokus, keterampilan organisasi, dan memori, menurut tinjauan penelitian yang diterbitkan pada tahun 2016 di Hypertension.

Untuk menghentikan kebiasaan makan cepat saji, Kirkpatrick menyarankan trik ini: “Mulailah dengan mengubah apa yang Anda pesan,” katanya.

“Hindari pilihan yang digoreng dan pilihlah lebih banyak biji-bijian dan tanaman. Kemudian ubah jumlah hari Anda pergi (untuk makanan cepat saji) menjadi setengahnya.”

Itulah beberapa makanan merusak otak yang harus diwaspadai agar otak selalu sehat dan tajam.