Bulog Pasok 1.300 Ton Beras ke Pasar Wilayah Bogor, Jaga Stok di Bulan Ramadhan

NAGA303, Jakarta Untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi menjelang hingga selama bulan Ramadhan, Perum Bulog Kantor Wilayah Bogor, memasok beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke seluruh pasar tradisional di wilayah Bogor.

Kepala Cabang Bulog Dramaga Bogor Yanto Nurdiyanto mengatakan, suplai beras SPHP sebanyak 1.300 ton diharapkan menjadi salah satu upaya untuk mengendalikan harga beras di pasaran.

“Pasokan beras SPHP ini untuk menekan harga yang terus naik dan agar stok beras di bulan puasa aman,” ujar Yanto, Jumat (23/2/2024).

Dia menambahkan, beras SPHP dipasarkan melalui berbagai saluran distribusi, baik lewat distributor, pedagang pasar tradisional, pengecer dan lain lain.

Ia menyebutkan bahwa beras SPHP dikemas dalam ukuran 5 kilogram per pak dan dijual dengan harga Rp9.900 per kilogram dari gudang Bulog.

Sedangkan di pasaran harganya ditetapkan bervariasi dengan batasan harga eceran tertinggi (HET) Rp10.900 per kilogram karena adanya biaya transportasi yang berbeda di masing-masing daerah.

“Harga jual beras SPHP di tingkat pedagang pasar harus sesuai HET,” ucapnya.

Pasokan Beras Menurun

Harga beras mengalami kenaikan merata di pasar tradisional di Bogor sebelum sejak satu bulan lalu.

Di tengah kenaikan harga, pasokan beras ke pedagang juga menurun dari kondisi sebelumnya.

“Harga beras makin tinggi. Kenaikan sejak sebulan lalu, makin parah pas mau pemilu sampai hari ini,” ujar Pedagang beras di Pasar Bogor, Didi Su’udi.

Para pedagang berharap adanya pasokan beras dari Bulog bisa membuat harga stabil dan penjual maupun masyarakat tidak resah.

“Sekarang sudah dipasok. Mudah-mudahan harga beras turun karena harganya sudah ditentukan,” ucap Almadiana, pedagang beras di Pasar Ciampea.

Program Bulog

Perum Bulog mulai Selasa (20/2/2024) menggelontorkan komoditas pangan murah melalui Program BULOG SIAGA (akSI Amankan harGA) yang dilaksanakan di DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, program tersebut diluncurkan untuk menyikapi lonjakan harga beras yang saat ini terjadi.

“Kegiatan ini merupakan respons konkrit Bulog terhadap keresahan masyarakat yang secara umum terdampak dengan adanya fenomena kenaikan harga beras yang terjadi beberapa waktu belakangan ini. Sehingga masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan untuk memperoleh komoditi pangan murah,” ujar dia, Selasa, 20 Februari 2024.

BULOG SIAGA ini akan menjual beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), beras premium dan komoditas pangan lainnya secara langsung kepada masyarakat, sebagai bentuk intervensi langsung penyediaan komoditas kepada konsumen langsung.

“Program ini dilaksanakan guna mendekatkan pasokan beras dan pangan lainnya kepada masyarakat. Adapun lokasi pelaksanaan program ini diutamakan di pemukiman padat penduduk yang langsung menyasar konsumen akhir seperti rumah susun (rusun), kantor kelurahan, kantor kecamatan, kawasan industri dan lainnya,” tambah Bayu.